Hening…
Embun pagi berucap salam..
Masih terasa damai malaikat merasuk jiwa…
Namun
diri merasa kerdil..
Kesudahan bersujud menjadikan sangsi hati
kecil…
diri terhantui….
Pantaskah
aku menerima kasih Allah..
yang tiada putus hingga tak kurasa lagi…
nadi
berdenyut, hingga jantung berhenti..
berdetak…
dan tak lagi kurasa….hembusan nafas…
senja
tlah terlewati..pagi tak mungkin kembali..
mentari
tak lagi menyapa dari ufuk timur..dan
sangkakala
diperdengarkan…
seketika
itu terasa semua berhenti, tak lagi
Tuhan
membagi kasih sayang pada makhluk-Nya
yang laknat, mungkinkah aku ini….
Hati meratapi shiratal mustaqiim yang
tak kunjung berujung di ufuk mata…
Hati bergeming…
menjerit…..berdo’a…
Tuhan…masihkah Kau buka pintu
maaf Mu
bagi kami yang lalai ini???
Airmata
dan peluh berharap dinginkan langkah menuju surga…
Namun
tiada rasa…
Dan….
Kelam….semua
menjadi kabur..
Terbangun diri dari mimpi panjang,
menangislah, penyesalan di ujung rasa,
Aku lalai….
Kubiarkan
diriku terhanyut dalam buaian mimpi yang tak kuawali dengan do’a dan
tangan masih menggenggam… sebuah kotak
elektronik kecil ajaib yang mampu merubah hidup…kupandangi…
aku masih online mxit…
Betapa hinanya jika tak kubiarkan hati ini
menyucikan diri
dan bersujud….
Kembali …
Kubasuh jiwa…menata
angan…menuju garis putih
keluhuran…hingga ujung rasa… dan
Lisan
berucap seiring hati yang makin mantab….
Laa Illaha
Illallaahu………….
Nganjuk,12Jul’10
Shimponie
senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar