Rabu, 27 April 2016

Bukan Pelarian

There is the sun then where is the moon?
….
Mereka melihat kita lari dari keadaan,
Kita menganggapnya hanya jenuh akan tuntutan… penat akan sindiran….
Melangkahkan kaki mencari ruang untuk mengadu pada langit….
Jauh kita melangkah, mengarungi ombak dan bukit berdebu….
Menahan lelah dan amarah….
Hingga tiba kita di tempat itu….
bukan tujuan awal aku menyandingmu hari ini….

Tapi di sanalah telah kita tumpahkan segala keluh…. peluh… kesah… amarah… mencari jalan terang yang tersisa…. menyisip diantara tumpukan keputusasaan…. meyakinkan diri ditengah getirnya hati….

Kita tetap dapat bersama dengan impian masing-masing…. berputar lebih jauh untuk menyatukan jalan…. menancapkan lebih banyak cinta untuk hadapi cacian…..
Menyiapkan sejuta rencana untuk segala kemungkinan….. menaik.turunkan hati agar tetap seirama….

Kita bisa, sayang……

Jika kita lelah, berhenti saja sejenak…..
Kala penat, keluar saja sekejap dan hisap seluruh udara yang kita suka….
Kala jenuh…. cari alasan agar kita tetap dapat berbagi tangis dan tawa bersama…..

Kita jauh, sayang……

Saat waktu tetap melaju sesuai titah.Nya
Pun kita telah menunggu untuk dapat bersama….

Kita bisa, sayang…..

Jika terlalu sulit aku untuk menggapai hati dan fikiranmu… menyatukan semua yang kita punya… haruskah ku bawa kau lari ke sana lagi, agar kau ingat… kita… satu.

Malam Merah

aku melihat malam ini langit memerah..
dan merasakan angin yang basah....

aku mengira hujan akan datang....
menyejukkan malam...

larutkan angan sampaikan kerinduan...
samarkan kesedihan hadirkan kedamaian...

hujan dan malam-malam...

rembulan dan langit merah...

pada mereka saksi ku rindukan namamu dalam doaku....

Stasiun Kereta Bukan Penantian

ada yang pergi....
ada yang datang...
ada yang tetap tinggal...
ada pula yang berhenti sejenak...
lalu pergi lagi...
dan pula ada yang sepintas lalu hanya menumpang lewat....

lalu lupa....
ah...
selalu begitu...

***
ramai riuh suasana lalu lalang di stasiun kereta malam itumembuatku rindu ingin pulang...
mereka yang duduk berjajar menunggu entah siapa yang ditunggu... memang tak lagi ramai... hingga aku pun dapat satu tempat duduk... kupilih satu yang longgar agar ku bisa melihat lelaki bersuara sendu yang memetikkan gitar....

"selamat tinggal kasih sampai kita jumpa lagi aku pergi takkan lama...
hanya sekejap saja ku akan kembali lagi asalkan kau tetap menanti..."

lagu penutup darinya malam itu....

ah,padahal aku baru saja sampai... kenapa malah sudah selesai... dan.. iya.. akhirnya menemukanmu yang duduk di sana.. menunggu kereta yang sebentar lagi tiba... saling menyapa sejenak karena aku hanya mengantarkan adikku, dan melihatmu pergi pulang...

***

menunggu ada kalanya bermakna...
atau justru sebuah kesia-siaan....
sebuah pertanyaan tentang kesediaan akan penantian...
itu lawas.....
yang jelas kau tahu jawabanku... kesediaanku....

yang ku lakukan masih disini.. berdoa...
sembari melakukan apa yang harusnya ku lakukan...

jika kau melihatku--mendengarku--yang masih di sana melihatmu pergi...atau menantikanmu kembali....
artikan saja sesukamu....

kau tak pernah memintaku menunggu...
pun aku padamu....

berjalanlah...sesukamu.
man gotta do what man gotta do.
i do too

and i am going to do too....