Minggu, 22 September 2013

2

Saksikan bahwa sepi itu lebih berarti dari keriuhan*...
Benarlah adanya, kenyataan dan angan yang jadi paradoks
Namun paradoks terkadang lebih indah
Daripada hanya topeng,
Ironi..
Terhadap setiap udara yang kita hirup
Dan wajah itu semakin buram seiring rapuhnya diri hadapi kenyataan,
Bermetaforalah ia yang munculkan berjuta topeng atasnya,
Dan tapaki realita..

Kebaikan macam apa yang ada pada dirinya

Hanya dia dan Tuhannya mungkin yang tahu..
Setiap kebaikan terhapus, tersapu...
Dalam hati tetap berlubang..
Gelap kosong..walau berjuta topeng tlah muncul..

Dan kini bukan lagi topeng,
Tlah jadi ia binatang

Mungkinlah iya...
Tatkala sadar ia..
Dan lubang itu... Curam
Menghujam ke dasar hati,
begitu kelu ia rasa pilu itu semakin menusuknya,
sesakkan tiada mampu ia tahan rasa yang buncahkan batinnya
dan...

lemparkan saja semuanya ke langit-langit rasa,
puncak tertinggi dalam angan,
nampaklah ia bagai bintang diantara
berjuta kesangsian atas dirinya,

ia yang kini sendiri,
benarkah itu bintang..

rupanya binatang

Jalang

00.06                                                               
Ngk.Ska, 1.2 Sept’13 (F.reka-IP)            
*Judul lagu Abiet G.Ade

Tidak ada komentar:

Posting Komentar